Pulang tidak?

Lelah bertanya

Seharusnya kau sadar

Tak mengapa jika kesendirianku tak berarti

Tapi anakku tak perlu bapak yang terus-menerus memenuhi kemauannya

Dan ibu yang marah kala ia berlaku serupa

Seharusnya belajar...

ketidakhadiran dan memanjakan

pasangan sangat buruk

Merasa sendiri


Bahkan hadirnya tak mengusir sepi ini

..............

..............

Padahal dialah dahulu nyala itu

Yang membuatku terus bertahan

Yang menhadirkan senyum

Walau tipis

Namun sekarang tetap sepi

......................

....................

Sampai kudengar tawanya kala bermimpi

Menyadarkan apapun yang terjadi

Jika bersamanya

Tak apa...

Saya kuat

Menikah itu tidak menyenangkan

Menikah menjadi tidak menyenangkan jika melibatkan saudara, orang tua, dan teman dan .............mantan pacar.

Membuatmu memutuskan menghabiskan hari raya di tempat terpisah

Membuatmu sedih dan benci kala membaca diari lama

Membuatmu malas bertemu mereka

Membuatnya jadi individu berbeda

Lebih banyak tertawa

Lebih senang bersama mereka daripada bersamaku

Menikah mungkin tidak seperti ini kalau hanya ada aku, dia, dan anak kita.

Mungkin lebih menyenangkan

Mungkin tidak membuatmu terus menerus berpikir perpisahan

Mungkin tidak membuatmu terus menerus bertanya “apakah kau mencintaiku...sebanyak aku mencintaimu?”

Mungkin tidak mebuatmu ragu menjawab “iya” bahwa kamu siap menghabiskan 50 tahun lagi bersama.

Mungkin tidak membuatmu menangis di hari libur

Mungkin tidak apa jika ada mereka

Kalau semua temanmu telah menikah...sehingga mengerti kadang kala keluarga –apalagi di tempat asing- seharusnya menjadi prioritas

Mungkin jika temanmu tidak berkomentar atau memberikan pandangan menyakitkan jika tidak tahu masalah sebenarnya

Mungkin tidak apa ada mereka

Kalau mau menerima bahwa aku dibesarkan dengan cara yang berbeda darimu

Kalau mereka mau lebih memandangku dan keluargaku

Kalau mereka tidak melecehkan aku di depan keluarga besarmu bahkan tetangggamu

Kalau mereka sadar bahwa mereka tidak lantas mengenalku hanya lewat hari-hari lebaran

Kalau mereka sadar pendekatan memerlukan dua orang..bukan hanya aku

Kalau mereka sadar terkadang anak mereka berbuat salah

Terkadang anak mereka menyakiti anak orang lain

Terkadang anak meraka menyakiti orang tua lain

Mungkin tidak apa ada mereka

Kalau meraka tidak pernah menorehkan luka sedalam ini...

yang sulit hilang walau tahun berlalu walau maaf terucap beribu-ribu kali

Yang sering muncul dalam pikiran tergelap dan mimpi terburuk

Mungkin ini tidak perlu ada

kalau aku menyadari seperti inilah aku, saudaraku, orang tuaku, temanku, dan mantanku di matamu

kalau saja aku tidak menuntut terlalu banyak darimu..mengharapkanmu menjadi sosok yang kupikir dirimu

yang dulu membuatku bahagia...hingga ingin menikah denganmu.

hingga ingin menikah denganmu

hingga ingin menikah denganmu

hingga ingin menikah denganmu

merasa sendiri, 2007

Manajemen waktu

Pengusaha sukses

Pelajar sukses

Pekerja sukses

Orang tua sukses

Orang sukses

Paham MANAJEMEN WAKTU

Karena semua orang punya dua puluh empat jam

Cobalah mengerti.

Kalap

Maaf

Maaf

Maaf

Maaf

Maaf

Maaf

Maaf

Maaf

Maaf

Maaf

Maaf

Maaf

Maafin banget

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Bunda sayang adek

Terus..terus...sampai kupingmu mengabur dari bayang

Tak mungkin menghapus kekalapan tadi

Lupakan.... kumohon....maafkan....

DENGAR!!!!!!!

Melempar barang

Membanting gelas

Menutup pintu

Membentak

Memukul

Yang kuinginkan hanya kau mencoba mendengar.

Cuma kamu

Kau kan tau

Cuma kamu yang sayang aku

Yang memeperhatikan aku

Yang mendengarkan aku

Karena itu

Jangan tepis tanganku

.............

Kalau begitu

Aku harus kemana

.................

Karena Cuma kamu

Cuma kamu.