tak lagi bermakna

Saat hadirmu tak lagi berarti

Waktu yang berjatuhanpun

Tak bisa kuingat

Dan saat itu bisa kupastikan

Aku akan berdiri mantap dengan kedua kakiku

Dan yakinlah

Pelukan juga tlah kehilangan maknanya

Karena aku siap melepasmu

pulanglah

Sayang…

Aku kehabisan kata mengurai rasa ini

Saat kau tak disisiku

Aku limbung

Dirimu memenuhi pikiranku

Setiap udara yang kuhirup

Sesak pekat oleh aromamu

Setiap langkah yang kuambil

Kau menjadi bayangku

Setiap kulabuhkan pandang engkau disitu

Aku tak paham

Padahal setiap hari kutau kabarmu

Kudengar suaramu setiap hari

Namun ragamu yang tak disini menyiksaku.

Pulanglah

pole

What you thing you are

You not the same person who I love to

Anything I done never been right at your eyes

Nothing have been proper at your side

The longer the time the greater the resemble

Between us and two same pole of magnet

No day without nagging, arguing, and scolding

I am afraid if I will say “ Dear, my love slowly dying”

padahal semua mengalir begitu tenang


Saat semua mengalir dengan tenang

Entah mengapa jalan ini kubagi

Tak dapat kutentukan

Kubagi ataukah terbagi oleh kehadiranmu?

Aku yang mengizinkan lintasan ku dipenuhi olehmu

Atau dirimu yang membawa aku melintasi lorong yang penuh dengan gambarmu?

Di dalam,,

Bayangmu berlomba

Saling mendahului

Memenangkan lintasan yang berbeda

Tak bisa kuputuskan siapa,,

Padahal semua mengalir begitu tenang,,,,,

lihat aku

Saat bisik mengurai ruang

Paras menjalin bayang

Nada itu berdenting halus

Walau kujaga agar tak mengalun

Bermula dari gerombolan kata

Mencoba tak mengenakan hati

Berlari kala tersengat cinta

selesai dengan palingan

Haramkah rupaku??

Buka retinamu!!

Lihat aku!

Sesaat melambung

Karena sebaris aksara

Waktu beralih

Simbiosis menghantam

Sesaat terhirau

Lain waktu teracuh

Berarti apa aku?!!

hari ini

Hari ini Aku lihat kaki gajah luka.

Aku pikir kasihan ya

Hari ini saat aku ingin disentuh, kmu bilang “aku pergi”

Hari ini aku lihat teman mengacuhkanmu.

Aku pikir mereka jahat

Hari ini mereka bilang kmu rewel,,

Aku benci mereka!!

Hari ini teman hanya ada kala senang dan mereka bukan teman hari ini

Hari ini saat ku ingin dipeluk,,kmu pergi

Hari ini saat ku ingin melepas kesal, kmu bilang “berhenti mengeluh”

Hari ini kubanting hp

Kmu marah.. padahal aku cuma mau dipeluk

Hari ini,,,perhatianku sia-sia ya?

coba melihat kita

Aku ingin menjerit

Melepas semua sakit

Tapi apakah berarti

Setiap tetes yang teralir

Akankah dia mengerti

Akankah dia dengar pekik ku ??

Dua tahun bersama

Tak membuatnya sadar bagaimana memperlakukan hatiku

Aku yang egois apa dia yang tak paham ??

Saat ini

Aku ingin ada seorang hakim

Disini

Tuk putuskan dengan netral

Siapa??

Aku yang terlalu menuntut banyak?

Aku yang terlalu menyita waktu

Aku yang terlalu bergantung

Atau dia yang tak menghargai ku ??

Lalu apa??

Aku kah yang harus memutar nomor ini?

Atau kutunggu ego dia luluh

Aku Cuma mau empat kata itu saja

Dan kurasa aku kan kembali mentorelir dia

Karena hari ini aku tlah sampai batas

Tak pernahkah dia sadari

Tlah berapa jam dalam sehari dia membuatku menunggu

Tlah berapa hari dalam minggu ini kuhabiskan untuk meliahat jam

Berapa malam kulalui tanpa kabar pasti

Tak kah dia sadar selama ini aku menahan kesal karena harus terus menunggu

Dan jika dia datang dari pintu itu

Kuusahakan tersenyum

aku tidak berubah

Haruskah kueja

Agar kau mengerti?

Sesuatu yang tak pernah ada

Tak kan pernah rusak..

Kenangan apa yang terlintas

Kala berkata

Aku tlah berubah?

Kau bahkan tak pernah mengenalku

Atau aku versi apa yang kau kenal?

Aku tak pernah benar-benar menjadi pintar

Karena-jika kau lupa- aku berada di kumpulan orang bodoh

Aku pernah menjadi anak manis

Hanya karena kau tak punya waktu untuk melihatku

Jangan pernah terlontar aku berbeda.

Karena kau yang lupa bagaimana aku

Karena kau yang berusaha mendekat kala aku tak berpijak lagi

Kau yang mencoba merangkul kala aku tlah terbiasa merangkul diriku sendiri

Kau yang tiba-tiba menjadi teladan dan perhatian

Karena itu jangan bilang aku yang berubah

aku cinta kamu

Aku cinta kamu..

Kata-kata itu meluncur

Lalu berbalik menyerangku

Layaknya boomerang

Benarkah?

Akupun tak mengerti gejala cinta

Aku selalu ingin bersamamu

Itu kesepian..

Aku selalu ingin dalam pelukmu

Itu nafsu….

Aku memikirkan mu selalu

Itu gak ada kerjaan

Aku ingin membahagiakan mu

Itu kasihan

aku cemburu

itu egois namanya

aku merelakan segalanya untukmu

itu bodoh!!!

Lalu apa aku cinta kamu???

akhirnya

Akhirnya kuredakan juga riak ini

Untunglah

Sebelum jadi biru

19 tahun

Saat sadar tertinggal jauh

Penat terasa

Waktu menipis

saat sadar

Maafkan..
Aku tak bisa menjadi karib di sisimu
Semua kenangan dan waktu
Mengubah kita menjadi sosok yang berbeda
Dan aku tak biasa

kuremas bulan

Ingin kuremas bulan

Biar gelap

Saat semua warna menjadi satu

Dan artimu-pun tak lagi menyejukkan

Inginku berlari mendobrak segala keterbatasan

Kuputar waktu

Kuremas bumi

Lesak aku dalam ketakterbatasan

Aku yakin kau kan slalu di sisiku

Tanpa segala usaha

Walau semua hitam

banting harga

Kau angkat daguku

Bibirmu mulai mencari labuh

Aku berlari

Kau bertanya

Bagiku

Tak pantas walau kau dekat

Kau menggugat

Dia?

Aku mencintainya

Lalu moral banting harga di telapak cinta…

katamu

adaptasi

Ksatria

Takkah kau sadari

Langkah kita terlalu salah

Smua bukan lagi soal iri, benci, dan keinginan menghancurkan

Tetapi memang arah kita tak benar

Tak bisakah kau pahami itu?

Tak dapatkah kau mengerti tempatku berpijak?

Please more understand me!!

Karena hanya kau yang kuharap dapat memahami aku

Sadarkah kau

Walaupun kita sanggup dan berani menentang mereka

Kita hanya bagian yang harus tunduk dan beradaptasi dengannya